Rabu, Maret 04, 2009

RINDU TAK TERBALAS



Sendiri ku termenung dalam sunyinya malam, ketika sang pujangga kembali bercumbu dengan syair-syairnya, ketika adam dan hawa bercumbu mesra, indah terasa laksana di surga, terbang melayang keangkasa, terbuai dengan cumbu rayu dari sang kekasih, malam minggu malam yang panjang tuk bercumbu mesra, alangkah beruntungnya sang pujangga yang bisa bercumbu dengan syair-syairnya dan dua insan yang dimabuk asmara, tapi kenapa semua rasa itu hanya ada dalam hayalanku, kemana syair-syairku dikala aku ingin bercumbu, kemana sang hawa sembuyi dari rayuanku, rindu terasa sesak memenuhi rongga leherku yang menyumbat napasku hingga takmampu lagi berteriak. Aku kaku kedinginan dalam malam yang penuh harapan, namun aku hanya melewatinya tanpa makna yang berarti. Aku menangis dalam kerinduanku dan aku bersandar pada pohong yang menjulang tinggi yang bergoyang bermesraan dengan angin, kenapa aku hanya sebagai saksi dari kemesraan mereka, kenapa aku tak biasa seperti mereka yang setiap saat selalu dibuai asmara dan rindu yang terobati dari sang kekasih.
arta
e-mail : h3r3nd@yahoo.co.id

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagus... bagus...bagus..
rindunya buat sapa tuh koq tak terbalas...!!!